mencari tinta

beberapa kali aku menulis, nulis apa aja, dari isi perut sampai gardu listrik dan makanan berkolestrol tingkat tinggi. semua mengalir macam keringat dari dahi yang terpanggang. semua kuisi dengan ruh agar tampak semacam hidup dan mempunyai jiwa. tapi selalu mempunyai ending yang sama, sama-sama berakhr di recycle bin. entah apa yang telah membenturkan kepalaku ke dinding yang keras, hingga tindakkan itu harus aku laksanakan tanpa terkecuali, tanpa syarat , tanpa ampun. tong sampah virtual ku penuh dengan kata2 berkarat.

sampai kutemukan alasan yang masuk akal tentang perilaku yang menyimpang ini, aku tak ingin mengotori republik dengan tulisan-tulisanku yang seperti sampah, tulisan yang berdesakan dlam kepala lalu kupaksakan keluar, lahir ke dunia tanpa jiwa. sama seperti aborsi huruf. membunuh perpanjangan lidah dengan keji. sederhananya telah kuciptakan manusia jadi-jadian macam frankenstein dengan misi menjadi public figoure, artis masa kini, justin beiber apapun itu. bung tentu merasa dilecehkan bukan? apapun bentuknya bung president boleh berpendapat "humor ternyata ada nilai kadaluarsanya", dan itu benar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © kakilangit