suatu hari berbicara

walaupun tuan memiliki segudang paku besi untuk menutup mulutku, aku akan tetap berbicara. meski darah yang mengalirkan kata-kata.karena tak ada yang tau besok km akan dipesankan batu nisan dari plastik, kan kuletakan bunga kertas agar abadi dengan wangi obat serangga. masih kurang cukup? baiklah kukibarkan bendera setengah tiang ujung jalan itu lalu kunyanyikan lagu kemerdekaan yang syahdu, persis seperti anak sd yang baru mengenal merah putih adalah identitas negara kita. aku ingin berbicara padamu tentang anak kecil yang tergeletak di halaman rumahmu, didadanya kau sematkan peluru hitam bertuliskan namamu, kau tau tuan? dalam genggamanya ada sebaris puisi untukmu :

kemerdekaan adalah daun kering yang terpanggang dan jatuh ke tanah,
memberikan nafas untuk kau hirup bersama timbal dan nikotin
lalu kau hancurkan tanah kami tempat bermain karet
dan kau leburkan leluhur kami pada dinding2 jacuzzi

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © kakilangit