menjelang sejarah

besok negara ini akan punya kedaulatan sendiri, kami yang telah dan akan melukis sejarah dengan darah dan airmata yang tak bisa kau hitung, akan segera mewariskan tanah yang subur untuk generasi - generasi kemerdeakaan. bung karno telah di bawa golongan muda ke renggas dengklok untuk merumuskan proklamasi. dan rasanya seperti menunggu lebaran, " malam ini kita takbiran bung" kopral joni tiba-tiba saja berbicara dengan muka yang lurus seakan ada bidadari ada dalam lampu minyak tempel di pelapon. sinarnya mulai redup, seakan wajahnya adalah layar proyektor filem  yang bersinar2 lemah, dia adalah mantan aggota bpupki atau dokuritsu junbi cosakai, sebuah badan yang di bentuk oleh pemerintah pendudukan balantentara jepang tanggal,  29 april, dia adalah orang pertama dari 63 orang yang dipilih radjiman  wedyodiningrat, hanya gara-gara dia menyukai istri masuda (wakil badan tata usaha yang di ketuai R.P Soeroso)dia langsung di keluarkan. " sudah lama kita tidak lebaran bung, bolehlah kau simpan gelas kopimu itu di meja, biar kita bisa beramai-ramai merayakannya"bung irfan teguh pribadi menyela,dia kaki kanan sutan sjahrir yang pernah membunuh tentara jepang dengan batu sungai.
bung irfan : kalau saja tak kulempar batok kepala jepang waktu itu, niscaya kau tak kan ada disini menenggak kopi"
Kopral Joni: kalau saja aku jadi kawin lari sama istrinya masuda, niscaya aku terlalu bahagia untuk memikirkan perjuangan bung,
bung irfan : alahh mati saja kau dengan mimpi kau itu, negara kita tak butuh orang2 seperti kau,
kopeal joni : hagagaga, macam ku tak tau aja cerita merah jambu kau dengan suster makie, invalid hahahha"

yah mereka memang seperti itu dari dulu semenjak dibukanya pendaftaran PETA, tidak ada yang mau mengalah meski mereka sama-sama hutang nyawa satu sama lain. bagi mereka kemerdekaan bukanlah tuhan yang harus di agung2kan, itu hanya bonusnya saja, kemerdekaan bagi mereka adalah darah persahabatan yang mengalir deras dalam tubuh. ah sudahlah kenapa aku jadi termenung melihat gelas kaca yang retak.

kau tau bung, seandainya di jaman ini blackberry telah ada mungkin tak perlu susah2 membetulkan radio merk general elektric ini hanya untuk mendengar kabar dari batavia, cukup tau pin bung karno maka semua urusan selesai.tapi tetap saja bung eka dari laskar cirebon harus naik ke atap menjemur batu batre agar bisa digunakan besok dan itu berulang-ulang setiap hari saban siang, mungkin seterusnya sampai  Mike Lazaridis punya ide gila tentang push email. ah sudahlah itu hanya kotoran masa depan.

aku berlalu menuju halaman barak depan, meninggalkan bung irfan dan kopral joni di belakang, karena suasana mulai panas, mungkin sebentar lagi adu mulut, lalu adu mata, lalu adu otot dan akhirnya berkelahi,slalu seperti itu. kulihat bendera masih malaz bergerak, seakan menyimpan tenaga untuk berkibar esok hari, entah kapan. para prajurit begitu sangat bersemangat menikmati pagi dan mandi matahari,ya macam menjelang lebaran yang tak pernah mereka rayakan, meski tak tau kapan kita akan merdeka (berlanjut)

1 komentar:

Marjo[RBB] mengatakan...

kopral joni hadir ndan....

Posting Komentar

 
Copyright © kakilangit